Inspiration

KREATIVITAS ITU SERUPA DENGAN KEPEMIMPINAN

Sekedar baru dan berhasil saja tidak cukup: Dimensi penting kreativitas - terutama jenis upaya yang memengaruhi orang lain dan yang dengannya orang menjadi terkenal -adalah audiensi. Ada dimensi sosial yang penting bagi tindakan kreatif.

"Menjadi kreatif berarti anda melakukan sesuatu yang pertama-tama terasa tidak biasa," kata Howard Gardner, seorang ahli psikologi perkembangan di Universitas Harvard. " Akan tetapi, tindakan itu cukup dapat diterima akal, meskipun tidak biasa sehingga orang lain menganggapnya serius. Maksud saya, saya bisa saja berbicara sambil berdiri di atas kepala saya, dan itu tidak biasa, tetapi kecuali jika saya dan orang lain merasa itu bisa diterima, saya tidak bisa disebut kreatif untuk itu.

"Namun, jika misalnya saya menemukan cara untuk menyampaikan informasi dua kali lebih banyak dalam jangka waktu yang sama dan membuat anda lebih menikmatinya, itu baru kreatif. Dan meskipun sangat sangat tidak biasa, itu akan diterima karena merupakan sesuatu yang efektif."

Pendeknya, penerimaan terhadap sebuah usaha kreatif itulah yang akan menjadi pembeda. Namun, bisa dikatakan pula bahwa banyak kreativitas dunia terjadi secara anonim tanpa diketahui siapa-siapa, hanya karena kesenangan pribadi, atau karena kesenangan penggunaan bakat sendiri dalam cara yang efektif dan indah. Merangkai bunga diruang tamu, sebuah puisi di catatan harian pribadi, atau model kapal bot yang dikontruksi dengan cerdik mungkin mengekspresikan kreativitas dan tak pernah mendapat audiensi yang lebih luas daripada si pembuatnya sendiri.

Namun, untuk setiap tindak kreatif yang ditujukan bagi lingkup dampak yang lebih luas, perlu ada audiensi yang sesuai. Dalam fisika energi-tinggi, audiensi itu terdiri dari sejumlah rekan peneliti, dalam lukisan mungkin berupa jaringan pemilik galeri, kritikus, dan pecinta seni. Pendapat audiensi ini lebih penting dalam mengevaluasi kreativitas daripada pandangan beberapa juta orang lain yang tidak punya keahlian dalam bidang yang relevan. Tentu saja, itu tidak berarti bahwa para kritikus adalah penentu akhir sebuah tindakan kreatif. Kritikus "canggih" pada zamannya, misalnya, mencela habis banyak karya pelukis besar, termasuk Monet dan van Gogh.

Banyak orang paling kreatif di dunia harus menghabiskan bertahun-tahun untuk menyelesaikan apa yang mereka garap dalam kesendirian, sembari dibayang-bayangi oleh komentar negatif para pengejek. Hampir tidak ada satu pun orang hebat yang dorongan kreatifnya telah mentransformasi disiplin kerja mereka yang memperoleh sambutan baik sejak awal. Kebanyakan mereka mendapat sanggahan, tetapi di dalam hati mereka yakin akan kebenaran jalan yang mereka tempuh.

Upaya kreatif yang dilakukan pada sebuah bidang tertentu mesti bersifat persuasif terhadap orang lain. Dalam pandangan Profesor Dean Simonton, dimensi sosial ini membuat kreativitas serupa dengan kepemimpinan. "Seorang pemimpin yang sukses adalah seorang yang bisa meyakinkan orang lain untuk mengubah pikiran atau perilaku mereka. Seorang pencipta yang sukses adalah seorang yang memberi orang lain cara pandang yang berbeda terhadap dunia.

"Mungkin saja berupa sebuah cara merasakan dunia yang berbeda jika kreativitas itu di bidang seni, seperti puisi atau lukisan, atau cara yang berbeda untuk memahami dunia jika itu dibidang sains."tambah Simonton. Namun, dalam kasus apa pun kreativitas bukanlah sesuatu yang sepenuhnya berada di dalam individu-ia perlu melibatkan orang lain. Ia merupakan sebuah fakta sosial, bukan sekedar fakta psikologis. Kreativitas bukanlah sesuatu yang disembunyikan, ia menjadi hadir dalam proses berinteraksi dengan orang lain."

(quoted from a book "The Creative Spirit" which was written by Daniel Goleman, Paul Kaufman, Michael Ray, Publisher MLC)


Catatan saya mengenai buku ini.....

Awalnya ketika saya melihat buku ini, saya sangat tertarik dengan judulnya. Buku yang banyak mengandung motivasi dan semangat untuk memacu kreativitas. Yang banyak membahas tentang pentingnya kreativitas di lingkungan manapun kita berada baik itu di lingkungan sekolah, tempat kerja, dan komunitas. Buku yang diterbitkan oleh Penerbit MLC ini menurutku sangat mengajak pembaca untuk lebih mengenal keorisinalan kita sendiri.  

Buku yang di desain dengan sangat sederhana ini...dibuat dengan kolaborasi 3 orang yakni Daniel Goleman (psikolog), Paul Kaufman (pencipta,penulis, dan produser), dan Michael Ray (seorang pengarang yang menduduki kursi McCoy - Banc One soal kreativitas dan Inovasi). Sepintas tidak begitu tertarik saya untuk menyentuhnya. Namun, sekali lagi judul dari buku inilah yang memaksa saya harus menghabiskan penuh untuk membaca isinya. Sepintas halamannya pun juga terlihat tidak banyak, namun  semua Emotional Intelligence dikupas tuntas dalam buku ini.  


  Sekedar bermaksud ingin mencoba menyimpulkan langsung isi dari buku ini kepada anda...Mataku tertuju pada sebuah judul dari salah satu isi buku tersebut yakni 'Kreativitas Serupa Dengan Kepemimpinan'. Dari awal bacaan inilah yang membuatku harus terus membaca buku ini hingga tuntas. Dan banyak lagi tulisan dari buku ini yang menjadi inspirasi saya untuk tetap semangat dalam bekerja dan berkarya. 


Untuk anda yang tertarik dengan buku ini...setelah membacanya semoga bisa menemukan kegemparan kreativitas dalam diri anda....THE CREATIVE SPIRIT !!!
 Thank you to Daniel, Paul, and Michael ...  






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Alat Menggambar

Praktek Licik Bisnis Karya Seni

Krisis Kepercayaan Diri...